Cerita ini kisah nyata yang baru aja ane alamin kemarin malam, tepatnya hari jumat 24 januari 2014, kira kira jam 1 dini hari :tolong

Merpati Putih, adalah nama perguruan pencak silat yg saya ikuti 2 tahun terakhir. Disini di ajarkan beberapa gerakan dan olah nafas untuk kesehatan, sampai hampir 2 tahun, saya masih di tingkat dasar 2. :ngakak :lemes

Malam itu, eciiee :terharu ini cerita serem woii :cambuk
Singkat cerita, malam itu ane mau latihan nafas, karena jarang latihan jadi ane rutin tiap hari latihan di kamar kost, walaupun sebenarnya ini baru kali ke 3 latihan di kosan :goyang

Seperti biasa, ane bersihin kamar dulu sebelum latihan, biar konsentrasinya bisa maksimal :D
Setelah ane pastiin semua bersih, lampu kamar kosan ane matiin, biar gak silau. Tapi dari sini merindingnya dimulai :takut :bodo

Ane singkat aja ceritanya :hammer , setelah selesai latihan kira kira jam 1 lebih, ane hidupin lampu kamar lagi. Dengan agak silau dan berkunang kunang (karena latian nya merem :nohope ).
Alangkah kaget nya, melihat di lantai tepat di depan ane ada 2 biji rambut panjang :takut , padahal ane yakin banget tadi udah bersih. Ditambah lagi, rambut ane kagak sepanjang itu. masa iya rambut ane ? :nohope
dan sampai sekarang, belum ada manusia cewek yang pernah masuk ke kamar ane :hah
Terus itu rambutnya siapa ? :takut :bodo

Apakah mbak kunti berkunjung ke kamar kosan? :takut :bodo :ngacir

Mungkin gara gara ini :nohope :ngakak
Suatu ketika, ane ngefans kepada Gus Mus (baca: Mustofa Bisri).
Ane lihatin twit nya, mulai dari atas sampek ke bawah, banyak sekali nasihat dan ilmu baru yang ane dapat.
(walaupun pahamnya cuman setengah setengah gara gara ga ada guru :dead

Banyak sekali polower nya, dan salah satu dari mereka bertanya:
"assalam gus,, sy mahasiswa, gus kasih sy satu ayat qur'an sebagai pegangan sy menjalani hidup ini"
(nama disamarkan :D)

Kenapa saya Post kan di sini?
Tak lain karena ane merasa senasib dengan si TS, sama sama Mahasiswa yang "Rapuh".  :lemes

Anda tau jawaban Gus Mus?
Ebusset, cuman di jawab beberapa huruf ---> Q. 28: 77.
Yang "bodo" nya kebangetan paling ga tau artinya itu apaan
:ngakak


Q. 28: 77 Merujuk pada Al Qur'an surat ke 28, ayat 77. dan beginilah ayatnya:

Al Qur'an Sebagai Pedoman hidup | QS 28:77

Yang artinya kurang lebih begini, ane kasih point point nya yak :D

  • Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat,
  • dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi  
  • dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu,
  • dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. 
Sumber
Super sekali kata Mario teguh :p

Untung aja Emak sama Babe Islam, jadi ane ketularan islam juga walaupun masih di KTP doang :D 
Semoga waktu bisa merubah ane, bukan KTP nya doang yang islam :berdoa :yes

Sekian, Wassalam :bye


Siapa yang tidak kenal / pernah mendengar nama Gus Dur dan Gus Mus ? :D
Mungkin bagi yang "Islam KTP" seperti saya, wkwkw , nama mereka jarang sekali masuk telinga. Saya saja baru tau ini ada yang nama nya Gus Mus :p , tapi meski belum mengerti agama secara mendalam (Baca: Masih level Playgroup) :ngakak ,  jalan mereka mudah saya pahami.
Silakan, monggo disimak beritanya :D



Presiden Republik Indonesia ke-4 KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan pengasuh Ponpes Raudhatut Thalibin Rembang Jawa Tengah KH. Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) didaulat menjadi narasumber pada peringatan Harlah NU ke-82 bertema Sufi dan Toleransi di Indonesia, yang diselenggarakan the WAHID Institute di Kantor the WAHID Institute Jl. Taman Amir Hamzah No. 8 Matraman Jakarta, Senin (28/01/2008) .

Pada acara yang dipandu Direktur Eksekutif the WAHID Institute Ahmad Suaedy ini, tampak hadir mantan juru bicara Gus Dur Adhie M Massardi, penyanyi Franky Sahilatua, Sekjen DPP PKB Yenny Wahid, anggota FKB Badriyah Fayumi, dan aktivis HAM MM Billah. Tampak juga aktivis dari berbagai agama dan lembaga sosial.

Dalam orasinya, Gus Dur mengingatkan, Islam mengajarkan toleransi dan memberi penghargaan yang tinggi kepada umat agama lain. Ini, antara lain, didasarkan pada Qs. al- Kafirun: 6:lakum dinukum waliya din/bagi kalian agama kalian dan bagiku agamaku.”Ini kata Tuhan, bukan siapa-siapa, ” tegasnya.

Menurut Gus Dur, keberagaman agama-agama itu telah ada sejak dahulu kala, yang karenanya tidak seharusnya diseragamkan. Yang terpenting untuk menyikapinya, imbuh Gus Dur, adalah seperti yang diajarkan Empu Tantular 8 abad silam pada masa awal Kerajaan Majapahit, yaitu bhinneka tunggal ika/berbeda- beda tetap satu jua.

“Ini yang harus kita pegangi. Jangan mencari perbedaannya, tapi carilah persamaannya, ” pesannya.
Karena itu, menurut Gus Dur, apa yang dilakukan kelompok Islam keras dengan menuntut penyeragaman, itu tidak bisa dibenarkan. “Saya rasa, saya sependapat bahwa semuanya ini terjadi karena mereka nggak paham ajaran agama,” tuturnya.

Gus Dur lantas mengaitkan ketidakpahaman pada ajaran agama ini dengan keputusan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 1986, yang mengharamkan kaum muslim mengucapkan selamat natal pada orang Kristen. Hingga kini, Gus Dur mengaku tidak mengerti apa landasan MUI mengeluarkan keputusan demikian.

“MUI bilang, orang Kristen percaya Nabi Isa itu Tuhan. Itu kan urusan mereka. Masak kita ngurusin itu. Simpel to?,” kata Gus Dur. “al-Qur’an sendiri kan bilang salamun ‘alaihi yauma wulid (mudah-mudahan kedamaian atas Jesus pada hari kelahirannya) . Wong al-Qur’annya saja membolehkan, kok manusianya melarang,” imbuhnya.

Gus Dur juga mengritik kelompok Islam tertentu yang begitu mudahnya mencap kafir kelompok Nasrani dan Yahudi. Jika al-Qur’an menyebut kata kafir, kata Gus Dur, itu tidak diarahkan pada Nasrani maupun Yahudi, karena mereka memiliki julukan khusus ahlu al- kitab. Karenanya, yang dikatakan kafir itu tak lain musyrik Makkah, yang menyekutukan Tuhan. “Baca gitu aja nggak bisa, ya repot,” katanya.

Pembicara lain, budayawan KH. Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) menyatakan, Islam yang ngotot atau Islam pethenthengan, itu muncul dari kota, bukan dari desa. Karena lumrahnya, orang-orang desalah yang masih setia merawat Islam yang toleran, tengah-tengah dan yang tidak ngotot. “Ini yang bikin saya bangga dengan desa. Ini menurut pengamatan saya yang agak lama. Mungkin saya salah,” katanya tawadhu’.

Ia juga menyatakan, buku-buku karya Abu al-A’la Maududi, Sayyid Qutub, Hasan al-Banna dan sebagainya, kebanyakan diterjemahkan orang kota. “Saya ndak melihat dari kalangan ndeso atau pesantren yang menerjemahkan buku-buku ini,” ujarnya.

Dan memang, diakui Gus Mus, kini semangat keberagamaan yang berlebihan justru muncul dari kota. Semisal Kota Jakarta, Bandung, Solo dan sebagainya. Karena demikian menggebu- gebunya dalam beragama, katanya, akhirnya timbul Islam yang ngotot atau pethenthengan itu. “Kalau nggak begini, nggak sesuai mereka, pokoknya jahannam,” katanya.

Gus Mus menyayangkan semangat orang kota ini, karena acapkali kengototan itu tak dibarengi dengan ketekunan belajar agama. Akhirnya, imbuhnya, terjadi ketidakseimbangan antara semangat keberagamaan dengan pemahamannya terhadap ajaran agama. “Repotnya, lalu mereka merasa seolah-olah mendapat mandat dari Gusti Allah untuk mengatur orang di dunia ini,” kritiknya.
Mertua mantan koordinator Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar-Abdalla ini juga mengritik perilaku anarkis kelompok Islam tertentu atas kelompok lain yang berbeda, dengan alasan supaya mereka dicintai Allah SWT. Mereka ini, kata Gus Mus, sesungguhnya belum mengenal Allah SWT, karena Allah SWT adalah Dzat Yang Maha Kasih dan Sayang atas hamba-hamba- Nya.
“Orang yang tidak kenal Gusti Allah tapi ingin menyenangkan- Nya, salah-salah malah mendapat marah-Nya. Jadi tidak logis ada orang mau menyenangkan Allah SWT, tapi tidak mengenal-Nya, ” tegas Gus Mus.

Inilah sejatinya, kata Gus Mus, kelompok Islam yang ngaji agamanya tidak tutug alias tidak tuntas. Mereka baru belajar bab al-ghadhab (pasal marah), lantas berhenti mengaji. Dan mereka mengira ajaran Islam hanya sependek itu. Efeknya, ke mana-mana bawaan mereka marah melulu. Padahal, masih ada bab selanjutnya tentang tawadhu’, sabar, dan seterusnya. Mereka inilah yang menjadi masalah, karena siapapun yang berbeda pasti akan disalahkan dan disesatkan.
“Dan sikap pethenthengan ini yang menjadi awal tidak adanya toleransi. Karena pethenthengan juga, kadang orang yang beragama melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran agamanya secara tidak sadar.

Tapi kalau dasarnya cinta, seperti kaum sufi, itu nggak ada pethenthengan, ” ujarnya.
Untuk itu, Gus Mus berpesan, hendaknya kaum muslim belajar terus tanpa henti. Dan berfikirlah segila mungkin, toh ayat al-Qur’an yang menyuruh berfikir itu sama banyaknya dengan ayat al-Qur’an yang menyuruh untuk berzikir. “Jadi, jangan pasang plang dulu ‘saya wakil Pengeran’. Tapi pelajari dulu yang dalam. Kalau tidak, alih-alih dicintai Allah SWT, tapi malah dibenci-Nya, ” katanya mengingatkan.
“Jika dimintai pendapat oleh Bakorpakem soal Ahmadiyah, apa yang akan Gus Mus sampaikan?” tanya aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL), Novriantoni Kahar.

Dengan kesantaian khas kiai pesantren, Gus Mus mengatakan dirinya tidak akan ngomong apa-apa soal Ahmadiyah, karena Bakorpakem belum memintai pendapatnya. “Nanti saja kalau sudah ditanya Bakorpakem,” katanya disambut tawa hadirin.

Penulis buku Membuka Pintu Langit (Kompas: 2007) ini lantas mengritik perilaku kelompok Islam tertentu yang gemar merusak properti milik Jemaah Ahmadiyah atau memukuli jemaahnya, karena menganggap mereka sesat. Gus Mus menamsilkan, ada orang yang hendak pergi ke Jakarta lalu berhenti di Rembang Jawa Tengah. Ia lantas berjalan terus ke arah Surabaya. “Mau ke mana?” tanya Gus Mus. “Mau ke Jakarta!” jawab orang itu. “Saya lalu bilang, mau ke Jakarta kok ke timur? Berarti kamu ini salah alias sesat. Ya, saya tempeleng saja. Apa begini caranya? Cara ini kan nggak bener dan lucu,” kata Gus Mus heran.

Ini terjadi, kata Gus Mus, tak lain karena orang belajar ajaran agamanya tidak tutug atau tuntas. “Baru sarjana muda leren (selesai), lalu merasa sudah S3,” sindirnya.[nhm] Allahu’alam.
Nah, masuk part 3 :D


Sebelum mulai, agan aktifkan dulu web server nya seperti tutorial kemarin yang part 2
http://mufiddin.blogspot.com/2014/01/tutorial-php-bagian-1-part-2.html

Di dalam folder C:\xampp\htdoc agan buat folder baru, misalkan webku. Didalam folder itu agan buat 1 file dengan nama index.php. Nantinya agan menjalankan filenya dari browser dengan mengakses url http://localhost/webku

Kenapa harus index.php gan?

Jawaban nya, si web server akan mengecek isi dari folder webku di dalam folder htdoc. Jika webserver menemukan file dengan nama index.php, maka saat di akses http://localhost/webku file index.php langsung di jalankan.

Bagaimana kalo nama filenya tidak index.php?
Sebaiknya agan coba sendiri agar tau hasilnya :D


  • Tata cara penulisan (sintax)
Kode php yang agan tuliskan nanti, harus di awali oleh tag <?php dan di akhiri oleh tag ?>
contoh:
<?php
   // kode agan
?>

  • Menampilkan kata di layar
Untuk menampilkan kata, atau bilangan atau apalah :D agan pakai echo "kalimat";  atau echo $variabel;

variabel itu apa gan?

Oke, variabel itu ya variabel :ngakak
Simpelnya, agan ibaratkan ada sebuah piring, piring ini namanya variabel. Nantinya bisa agan isi nasi, bubur, es cendol, dll sesuai tipe variabel nya.

Secara garis besar, mana garisnya? :ngakak
Variabel itu ada 2 golongan, numeric dan string. ntar dibedakan lagi, ada banyak di php :D

Kali ini kita pakai variabel tipe string, atau variabel untuk menampung huruf, karakter, atau untaian kata :D

Agan inget yah, di php nama variabel depan nya harus di kasih tanda $, contoh $kata, $piring, $gelas, dll.

contoh:
<?php
   $kata = "ini contoh php";
   echo $kata;
?>

agan bedakan dengan contoh dibawah, contoh:
<?php
   echo "ini contoh php"; 
?>

Di layar, sama sama akan tertulis "ini contoh php", script kode nya aja yang beda :D
Gimana gan, sukses? :seneng
Break dulu, bersambung ke part 4
Pas Awal awal masuk 'dunia maya', ane lihat blog yang 'nyeleneh'. Kata kata yang di pakai menurut ane sangat 'jenaka', tapi sindiran yang ada di dalamnya tidak main main :D

Ini saya copas langsung dari blognya omz t3ko, monggo disimak :D

oke kembali lagi bersama saya t3k0 sang calon sarjana muda. hari ini saya mau ngasih alasan buat kalian devilzc0der yang berprofesi sebagai mahasiswa untuk gak buru-buru lulus dari tempat nongkrongnya (baca: kampus). cekibrot browwww.... :cerdas



1. Uang jajan yang melimpah

ini salah satu alasan yang paling "Masuk Akal" bagi bagi mahasiswa yang masih "di-tete-in" (baca: dibayarin) sama ortunya. bayangin aja kalo loe semua udah lulus, apa ortu kita masih mau ngasih jajan sama kita. kadang kuliah lagi libur aja jatah uang jajan kita melayang :nangis
so, masih niat pengen cepet2 lulus dan memilih hidup sebagai pengangguran melarat??? :ngemis
kalo loe masih nekat juga, baca alasan berikutnya, cekibrot... :ngacir



2. ngecengin mahasiswi2 cantik ato mahasiswa2 ganteng (bagi para maho :dead)

nah... yang ini pasti kesukaannya cowok2 nih. loe bayangin men, cewe-cewe di tempat kuliahan itu begitu "b*sar", "m*lus", "putih", "ber*ulu"... (yang terakhir hiraukan saja :nohope)

masa loe tega ninggalin pemandangan yang begitu "mantaf" (emang sengaja nulisnya pake "F" kok) hanya demi sensasi memakai baju toga doang ato demi menuhin pajangan di dinding ruang tamu loe pake ijazah sarjana loe. it's so kamprettt you know.... :hmm

kalo gue sih gak bakalan tega bro, melihat gadis-gadis cantik dan manja itu kesepiaan gak ada yang godaiin :please



masih niat pengen jadi ginian ----> :sarjana
kalo masih nekat juga, alasan selanjutnya pasti bikin loe keki browwww.... :hmm



3. skripsi itu susah

yang ini alasan yang bikin kita rasanya pengen semester satu terus :dead
*bekgron musik horror

mungkin kalian yang belum pernah ngalamin masa pembuatan skripsi ini akan berfikir kalo skripsi itu bukan hal besar ato berfikir skripsi itu cuma tumpukan kertas yang berisi tulisan yang bisa loe copy paste seenak jidat loe dari internet. ini bukan tentang isi atau makna dari skripsi itu mas broww... ini tentang "tekanan batin" yang loe rasain saat proses pembuatannya. :terharu


bayangin aja :

- tiap malem loe harus begadang buat maen game online demi melupakan trauma yang loe alamin karena siangnya dibodo-bodoin sama dosen pembimbing skripsi.

- loe harus ngabisin duit jajan loe selama seminggu buat nraktir temen. semua itu cuma demi satu alasan, biar di doain cepet kelar kuliahnya.

- loe harus ngerelain malam minggu yang indah loe bareng sang pacar cuma demi menghindari ortu si doi yang nanyain skripsi loe udah kelar belom.

 nyesek gak loe ngebayanginnya :ngambek

so masih pengen cepet kelar kuliah dan menghadapi masa-masa "kegelapan" (baca: bikin skripsi) ??? mending urungin deh niat loe.... :ngakak

kalo loe masih gak bisa di omongin juga, alasan terakhir ini pasti bikin loe tergugah, dan rasa nasionalisme loe pasti bakalan bangkit :bangga

yuk mari..... :ngacir


4. mengharumkan nama "Indonesia" di mata dunia

kalo loe selama ini berfikir untuk mengharumkan negara kita ini harus jadi atlit sepakbola macam utut adianto (gue tau utut pemain catur, tapi dia juga punya hak jadi pemain bola kan?? :mad), jadi penemu obat HIV AIDS yang bahannya dari t*i kucing dicampur aspirin, mecahin rekor makan kerupuk sama pabriknya, atau jadi orang yang pertama kali menginjakan kakinya di terminal pulo gadung (yang terakhir gak usah loe baca, gue iseng aja ngetiknya). loe salah men.... :seneng

kita ga perlu hal-hal serumit itu untuk mengharumkan nama indonesia di kancah internasional. kita bisa mengharumkan nama indonesia dengan menunda kelulusan kita. loh kok bisa??? (gw tau loe pasti nanya itu, gw kan pernah belajar sama ki joko bodo. #eh #lupain)

loe tau gak, menunda kelulusan kita dari universitas itu memberikan dampak yang signifikan terhadap potensi negara kita sebagai negara dengan daya fikir yang mempunyai relevansi terhadap keadaan ekonomi rakyatnya (jangan nanya maksudnya sama gue :nohope).



begini penjelasan sederhananya :

loe menunda kelulusan -> angka pengangguran gak bertambah -> pandangan dunia internasional terhadap negara kita jadi baik



efeknya bagi negara kita :

- nama "Indonesia" jadi harum di kancah intenasional sebagai negara yang pertumbuhan penganggurannya sangat kecil

- negara bisa lebih berkonsentrasi mengurusi pengangguran yang sudah lama tanpa direpotkan dengan pengangguran yang baru selesai di wisuda

- pengangguran2 lama bisa mendapatkan solusi untuk "Ketidak ada pekerjaan"-nya

- ekonomi indonesia bisa membaik karena pemerintah dapat mengatasi masalah pengangguran

- rakyat miskin semakin berkurang karena ekonomi indonesia yang membaik

- ar*el bisa cepet bebas dari penjara dan bikin video bareng a*ra kasih :love


kebayang gak sama loe betapa loe amat sangat "berjiwa pahlawan" kalo loe gak "cepet-cepet" lulus kuliah. :mantap


so, kalo loe udah baca tulisan gue dan tetep nekat mau nyelesaiin kuliah loe cepet-cepet gue angkat tangan deh \ :nohope /



tapi inget satu pesen penting dari gue berikut ini :
kalo udah :sarjana loe gak bisa liat r*k mahasiswi yg keangkat waktu lagi cheer dan efeknya loe bisa jadi maho permanent :mimisan



 Sekian pemirsah, bagaimana? :ngakak
Tulisan di atas hanya sekedar 'sindiran' dan 'motivasi', sekripsi :skripsi bukan akhir dari perjuangan agan dan aganwati, masih ada dunia yang kejam menanti di depan :terharu
tetap semangat :peace :bye

Sumber